Di sini tepat di kamar kesayanganku ini, aku ingin menulis tentangmu.
Aku masih tersipu. Mengingat semua kejadian bersamamu. Mulai dari hal
sepele yang benar-benar membuatku sering tersenyum sendiri bahkan hingga
tertawa kecil jika mengingatnya. Aku masih tak paham arti hadirmu.
Dalam kekacauan hatiku saat ini, aku masih bertanya-tanya ‘mengapa kau
datang dan membuat kesan baru bagiku’. Aku sudah lama mengenalmu, tapi
tak begitu akrab denganmu. Namun sekarang yang kurasakan ialah ‘lain’.
Berbeda dari sebelumnya, aku merasa lebih bahagia, semenjak aku
mengenalmu jauh lebih dalam lagi. Sampai saat ini aku masih ragu. Aku
ragu untuk memahami ini semuanya sebagai bagian dari cinta.
Aku ragu.
Lebih
lagi aku masih belum berani mengutarakan semuanya. Ya, perasaanku.
Mungkin terlalu cepat. Tapi sosokmu benar-benar mengubah semuanya.
Lagi-lagi tentang kekacauan hatiku membuatku masih ragu. Bahkan kau juga
tahu apa yang terjadi padaku saat ini tentang kekacauan hatiku karena
laki-laki itu. Aku masih dalam tahap beranjak darinya dan aku justru
menemukanmu sebagai salah satu penyemangatku. Aku kebingungan. Aku masih
belum paham, apa yang terjadi saat ini, ada apa denganku, apa yang ada
dalam benakku selalu berubah-ubah.
Tapi sejak
mengenalmu lebih jauh lagi, aku jadi menyukai banyak hal tentangmu.
Tingkahmu yang lucu, ketololanmu yang mengundang tawaku, caramu
memperlakukanku, bahkan sikap dewasamu yang membuatku merasa bahwa kau
lah ‘idaman’. Bukan hanya ‘idaman’ bagiku, tapi bahkan bagi wanita yang
pernah merajut cinta denganmu. Mereka pasti juga akan mengiyakan bahwa
kamu memang pria idaman.
Aahh, mungkin aku harus jujur.
Aku menyukaimu.
Masih di kamarku,
Nayla