Selasa, 17 Juni 2014

Inilah Aku dan Semestaku




inilah aku dan Semesta itu..
cuplikan kebahagiaan kecil
diantara jutaan kebahagiaan yang telah dilalui bersama

inilah aku dan Semesta itu..
saat tangan dan jemari kami mulai menyatu
saling mengucap janji,
dan melingkarkan jemari kelingking

inilah aku dan Semesta itu..
terikat janji yang senada
ya, janji senada di altar suci
janji tuk setia sehidup semati

inilah aku dan Semesta itu

dan inilah aku dan semestaku

Jumat, 13 Juni 2014

Aku, kamu, dia ~ Masih Catatan Nayla

Aku masih ingat hari itu. Dimana saat kau menemaniku dalam tangisku. Aku terlalu bodoh untuk menangisi semua yang terjadi. Tapi satu hal yang tak kulupa, caramu mendengarkanku dan menemaniku dalam tangisku. Aku, kamu, dia.

Ini rumit.

Ya, terlalu rumit. Saat ia pergi dan kau disini mendengarkan aku. Merangkulku dengan segala perkataan bijakmu. Aku masih takut mengartikan ini semua sebagai ‘lain’. Terlalu takut.

Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, yang kurasakan akhir-akhir ini memang menakjubkan. Di balik kerapuhanku, ada kamu sebagai seorang yang menenangkan aku dan menyemangati aku. Saat ia pergi dan kau masih disini bersamaku. Rasanya lain.

Nyaman.

Aku memang merasa kehilangan, tapi entah mengapa saat kau disini sejenak aku bisa sedikit melupakan kesedihanku. Selingan candamu, membuat aku terhibur meskipun hati ini masih menangis. Aku tertegun.

Aku takut terjebak dalam perasaan ini. Aku belum menemukan jalan keluar untuk masalahku, dan aku takut mengartikan keberadaanmu disampingku. Aku masih bimbang untuk memilih bertahan atau melepaskan. Lebih sakit mana, melepaskan atau bertahan? Aku belum bisa menjawab.

Dan pada hari itu juga, aku tak berdaya menatap matamu. Sungguh, ada sesuatu yang membiusku untuk lemah jika menatapmu. Ada apa dengan ini semua?

Aku takut jika nanti kau sama saja dengannya, mencampakkan aku lalu pergi. Membuangku begitu saja, dan meninggalkanku dengan hati yang remuk.

Dia alasanku menangis.

Dan kamu alasanku untuk kembali tersenyum.







Dalam bimbangku,

Nayla :’)

Catatan Nayla #2

Catatan Nayla ~ #2



Dalam kesempatanku ini, masih saja aku ingin membicarakanmu. Lagi-lagi tentangmu. Aku juga tak habis pikir dengan diriku sendiri, mengapa aku begitu sering membicarakanmu. Bahkan hal tentangmu yang kuceritakan pada yang lain secara berulang-ulang tak sedikitpun mengundang kebosananku. Aku hanya saja masih belum bisa menyimpulkan bahwa apakah ini bagian dari cinta. Aku menyukaimu. Luar dan dalam mu. Aku tahu lebih dan kurangmu. Dan aku merasa sanggup menerima itu semua.

Aneh rasanya, ketika kita saling bergurau yang menjurus ke suatu percakapan yang bisa-bisa membuatku melayang. Meski hanya candaan. Aaah.. tapi aku wanita, terlalu mudah mengingat hal-hal sepele yang menurutku indah. Ya, indah.

Dan kini yang ku rasakan ialah ‘indah’ku itu adalah dirimu.  Banyak hal yang bisa ku temui darimu. Dan itu lain. Lain sekali rasanya jika dibandingkan saat aku bersama teman-teman lawan jenisku yang lainnya. Seperti yang kubilang, kamu memang ‘indah’. Dan kamu juga yang menyebabkan guncangan hebat dalam hati ini bahkan perasaan ini.

Satu hal yang masih kutakuti. Akankah ini hanya ketertarikanku sesaat? Dimana kita saling bertemu pada satu titik dengan masalah masing-masing dan saling menguatkan satu sama lain. Dan seiring dengan itu semua, skala aku berkomunikasi dan bertemu denganmu bisa dibilang makin sering.

Ini luar biasa.

Aku selalu menikmati tiap prosesnya. Bahkan tiap guncangan yang hadir dalam perasaanku ini, aku berusaha menyembunyikannya. Aku malu jika kau mengetahuinya. Aku masih tak ingin ini semua kau ketahui terlalu cepat. Tapi aku juga tak ingin ini semua hanya berlalu begitu saja.

Mengenalmu.

Guncangan ini.

Perasaan ini.

Ini semua luar biasa!







Nayla :)

Catatan Nayla

Di sini tepat di kamar kesayanganku ini, aku ingin menulis tentangmu. Aku masih tersipu. Mengingat semua kejadian bersamamu. Mulai dari hal sepele yang benar-benar membuatku sering tersenyum sendiri bahkan hingga tertawa kecil jika mengingatnya. Aku masih tak paham arti hadirmu. Dalam kekacauan hatiku saat ini, aku masih bertanya-tanya ‘mengapa kau datang dan membuat kesan baru bagiku’. Aku sudah lama mengenalmu, tapi tak begitu akrab denganmu. Namun sekarang yang kurasakan ialah ‘lain’. Berbeda dari sebelumnya, aku merasa lebih bahagia, semenjak aku mengenalmu jauh lebih dalam lagi. Sampai saat ini aku masih ragu. Aku ragu untuk memahami ini semuanya sebagai bagian dari cinta.

Aku ragu.



Lebih lagi aku masih belum berani mengutarakan semuanya. Ya, perasaanku. Mungkin terlalu cepat. Tapi sosokmu benar-benar mengubah semuanya. Lagi-lagi tentang kekacauan hatiku membuatku masih ragu. Bahkan kau juga tahu apa yang terjadi padaku saat ini tentang kekacauan hatiku karena laki-laki itu. Aku masih dalam tahap beranjak darinya dan aku justru menemukanmu sebagai salah satu penyemangatku. Aku kebingungan. Aku masih belum paham, apa yang terjadi saat ini, ada apa denganku, apa yang ada dalam benakku selalu berubah-ubah.



Tapi sejak mengenalmu lebih jauh lagi, aku jadi menyukai banyak hal tentangmu. Tingkahmu yang lucu, ketololanmu yang mengundang tawaku, caramu memperlakukanku, bahkan sikap dewasamu yang membuatku merasa bahwa kau lah ‘idaman’. Bukan hanya ‘idaman’ bagiku, tapi bahkan bagi wanita yang pernah merajut cinta denganmu. Mereka pasti juga akan mengiyakan bahwa kamu memang pria idaman.

Aahh, mungkin aku harus jujur.

Aku menyukaimu.







      Masih di kamarku,

      Nayla





Sejenak ku lihat dia,
Iya dia semestaku yang selama ini aku puja 

Bersamanya semua hal menjadi nyata,
nyata dalam mimpi dan anganku
harapku semua ini jauh dari sekedar ingin ku
aku harap dia dan hanya dia yang aku puja.
Terima kasih Semesta